Daya tarik novel adalah hal-hal yang membuat orang tertarik untuk membaca dan terus mengikuti ceritanya. Daya tarik novel terletak pada kemampuannya membawa pembaca masuk ke dunia lain melalui rangkaian kata. Novel bukan sekedar cerita panjang, tapi jendela untuk merasakan berbagai pengalaman, emosi, dan sudut pandang baru.
📌Apakah kalian pernah tenggelam atau terbawa suasana saat membaca novel sampai lupa waktu? Terbawa suasana saat membaca novel bukanlah sebuah kejadian atau peristiwa dalam cerita, melainkan pengalaman subjektif pembaca yang dipengaruhi oleh suasana yang digambarkan oleh pengarang dalam novel.
Novel sendiri lebih dari sekedar hiburan karena mampu menghadirkan pengalaman emosional mendalam; memungkinkan pembaca untuk merasakan empati dan koneksi dengan karakter; serta berfungsi sebagai media pembelajaran nilai-nilai kehidupan, moral, dan wawasan sosial melalui cerita yang relevan dengan kehidupan nyata, yang lebih baik tentang kehidupan manusia dan masyarakat.
📌Tujuan blog ini adalah untuk membahas kenapa kita suka membaca novel, perbandingan novel klasik vs novel modern, dan kenapa novel lebih membekas dibanding film.
Kenapa kita suka tenggelam dalam dunia novel?
Novel memberi ruang imajinasi yang luas, berbeda dengan media lain. Pembaca bisa merasa bagian jadi bagian dari cerita, ikut merasakan emosi tokoh. Novel sering menjadi tempat pelarian dari rutinitas. Contohnya, pembaca merasa "hidup" bersama tokoh dalam Harry Potter.
Perbedaan novel klasik dan novel modern
Perbedaan antara novel klasik dan novel modern terletak pada gaya penulisan, tema, bahasa, serta cara penyampaian ceritanya.
Berikut penjelasannya:
📆Waktu Terbit: Novel klasik ditulis pada masa lampau (biasanya sebelum abad ke-20). Sedangkan novel modern ditulis pada masa sekarang atau abad ke-20 ke atas.
✍Bahasa: Pada novel klasik menggunakan bahasa yang lebih formal, baku, dan kadang sulit dipahami. Sedangkan pada novel modern menggunakan bahasa yang lebih ringan, sederhana, dan mudah dimengerti.
📚Tema Cerita: Biasanya novel klasik mengangkat tema besar seperti perjuangan, moral, adat, atau sejarah. Sedangkan novel modern lebih beragam dan dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti cinta, pertemanan, konflik batin, teknologi, dll.
👤Tokoh & Karakter: Tokoh yang sering di gambarkan secara ideal (pahlawan, bijak, kuat, dll) banyak ditemukan pada novel klasik. Sedangkan yang tokohnya lebih realistis dan kompleks, punya kekurangan seperti manusia biasa, lebih banyak ditemukan di novel modern.
🪶Gaya Penceritaan: Alur yang lambat, detail, dan penuh deskripsi merupakan gaya penceritaan yang dimiliki novel klasik. Dibandingkan dengan novel klasik, novel modern memiliki gaya penceritaan yang lebih cepat, dinamis, dan mengikuti selera pembaca masa kini.
📖Tujuan: Lebih menekankan pada nilai moral, pelajaran hidup, dan budaya merupakan tujuan novel klasik. Lebih fokus pada hiburan, refleksi diri, atau kritik sosial adalah tujuan novel modern.
- Novel klasik memiliki keunggulan karena temanya yang universal, wawasan mendalam tentang kondisi manusia, dan pemikiran kritis yang ditimbulkannya.
- Novel modern unggul dalam menawarkan wawasan tentang isu-isu yang relevan dengan dunia saat ini, gaya penulisannya lebih mudah, dan perkembangan sastra.
Baik novel klasik maupun modern memiliki daya tarik masing-masing, bergantung pada preferensi pembaca.
Membaca vs menonton: kenapa versi novel sering lebih membekas?
Banyak artikel mengatakan bahwa lebih baik membaca daripada menonton karena saat kita membaca, mata kita menghimpun huruf-huruf dan kemudian otak mengartikannya. Tidak hanya itu saja, membaca menyebabkan kita berpikir untuk memahami teks-teks yang kita baca.
Membaca cenderung lebih membekas karena membutuhkan keterlibatan mental yang lebih besar, mengembangkan imajinasi, dan meningkatkan kemampuan bahasa serta kosakata secara lebih mendalam daripada menonton film. Meskipun begitu, film juga dapat membekas tergantung pada tujuan dan preferensi individu.
- Novel: pembaca dapat berimajinasi dan detail cerita lebih lengkap.
- Film/series: visual langsung, tapi durasi terbatas sehingga banyak detail hilang.
Contoh novel yang dijadikan film adalah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
- Novel memberi "ikatan nasional" lebih dalam karena proses membacanya lebih personal. Novel istimewa karena mengajak kita berimajinasi, menghadirkan pilihan klasik & modern, dan meninggalkan kesan yang lebih membekas dibanding film.
Novel memiliki daya tarik yang kuat karena mampu membawa pembaca masuk ke dunia imajinasi yang luas dan penuh emosi. Melalui alur cerita, tokoh, dan konflik yang disajikan, pembaca bisa merasakan hidup tanpa harus mengalaminya secara langsung. Selain sebagai hiburan, novel juga memberi pelajaran, nilai moral, dan cara pandang baru terhadap kehidupan.
Komentar
Posting Komentar